Songsong IKN, BKB Digiatkan di Samboja
TENGGARONG – Dalam upaya pencegahan stunting, selain program Keluarga Berencana (KB), Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memiliki program lainnya yaitu kelompok Bina Keluarga Balita (BKB).
Jika program KB lebih mengupayakan pengaturan jarak kehamilan, BKB menyasar dalam peningkatan pengetahuan serta keterampilan dalam mengasuh anak. Dalam BKB, pemerintah mengajak orang tua untuk meningkatkan kualitas anak dalam rangka pembangunan keluarga.
Kelompok Bina Keluarga Balita merupakan salah satu bentuk kegiatan kelompok yang menjadi program unggulan BKKBN, yang bertujuan untuk membina tumbuh kembang anak melalui kegiatan stimulasi.
Seperti halnya BKB Cendrawasih 1 dan 2 Desa Tani Bhakti Kecamatan Samboja Kutai Kartanegara yang kegiatannya dilaksanakan tanggal 7 dan 12 setiap bulannya.
Penyuluh Lapangan Keluarga Berecana (PLKB) yang bertugas di wilayah Kecamatan Samboja, Eli Betyono mengatakan terbentuknya BKB tersebut karena kesadaran masyarakat sangat cukup tinggi akan pentingnya tumbuh kembang sang buah hati.
“Selain itu juga didukung oleh kader-kader hebat yang berjiwa sosial tinggi yang sangat memiliki peran penting didalam kegiatan BKB di Desa ini. Dan tak kalah pentingnya adalah dalam anggaran ADD Desa Tani bhakti Samboja juga telah menganggarkan segala bentuk operasional demi terlaksananya BKB di desa ini,” ujarnya saat dihubungi, Selasa (16/3).
Dikatakan Eli, dukungan penuh juga dilakukan oleh Kepala Desa setempat. Tak banyak yang tahu, kalau Tani Bhakti yang pernah dikunjungi oleh Presiden Republik Indonesia Jokowi beberapa tahun lalu, kedepannya digadang-gadang akan menjadi ibukota Kecamatan Samboja Barat yang merupakan pemecahan wilayah Kecamatan Samboja yang ada saat ini.
“Sehingga sejak dini secara bersama-sama bahu membahu menciptakan generasi yang memiliki SDM yang berkualitas menyambut Ibukota Negara yang juga berada dibeberapa bagian wilayah Kutai Kartanegara,” ujarnya.
BKB bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orangtua untuk mengasuh serta membina tumbuh kembang anak. Upaya tersebut melalui kegiatan stimulasi fisik, mental, intelektual, emosional, spiritual, sosial dan moral.
“Pelaksanaan layanan BKB saat ini sudah terintegrasi dengan layanan Posyandu dan PAUD yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk di Kukar dan kecamatan Samboja,” ujarnya.
DIkatakan Eli, pelaksanaan layanan BKB yang sudah terintegrasi dengan layanan Posyandu dan PAUD biasa dikenal dengan sebutan BKB Holistik Integratif (BKB HI). Layanan tersebut sudah menawarkan aspek kesehatan, gizi, pengasuhan dan perlindungan. Seperti halnya BKB Wonotirto Samboja, saat ini telah terintegrasi dengan Posyandu. (prokom04/hr)