Untuk Kedua Kalinya, Sebanyak 50 Hafidz dari Program Satu Desa Satu Hafidz Qur’an Diwisuda
Tenggarong – Untuk kedua kalinya, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menggelar wisuda sebanyak 50 Hafidz Qur’an, yang merupakan program berkesinambungan Pemkab Kukar dalam menciptakan Satu Desa Satu Hafidz Al-Quran, Senin (26/10), di Masjid Al Anshor jalan Arwana Kecamatan Tenggarong.
Acara bertema “Dengan Wisuda Al Qur’an Kita Bumikan Al Qur’an Di Kutai Kartanegara Melalui Etam Mengaji” tersebut dihadiri oleh Bupati Kukar Edi Damansyah.
Ustaz Harunurrasyid dalam laporannya mengatakan pelaksanaan wisuda angkatan kedua tersebut meluluskan sebanyak 50 Tahfidz Qur’an dengan jumlah perincian 28 wisudawan dan 22 wisudawati Tahfiz.
“Namun pada wisuda kali ini diikuti 43 peserta, karena tujuh santri dan santriwati yang rencananya ikut wisuda sudah berada di Jakarta, diterima di perguruan tinggi ilmu Al Qur’an yang merupakan program Stu Desa Satu Hafidz Qur’an,” ucapnya.
Ditambahkannya, pada tanggal 11 November 2021 ini angkatan ketiga dari program Satu Desa Satu Hafidz Qur’an akan segera dimulai, dimana para santri dan santriwati akan mulai masuk karantina sejak tanggal tujuh November 2021, dengan jumlah peserta sebanyak 50 orang hasil seleksi yang telah dilakukan sebelumnya.
“Untuk tahun ajaran 2021-2022 telah diterima sebanyak 50 peserta hasil seleksi dengan 10 peserta cadangan, dan untuk tahun ajaran 2022 akan ada lagi dimana pendaftarannya sekitar bulan Juni atau Juli tahun depan,” ucapnya.
Sementara itu, Bupati Kukar Edi Damansyah mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya khususnya kepada yayasan Al Anshor Arwana, sehingga kegiatan tersebut bisa berjalan dan terlaksana dengan baik.
Lebih lanjut, Edi Damansyah pada kesempatan tersebut menceritakan kembali apa yang menjadi pemicu dirinya menetapkan program Satu Desa Satu Hafidz Qur’an, menurutnya hal tersebut berawal dari pertemuannya dengan salah satu komunitas dakwah, Edi menerima informasi bahwa terdapat sebuah Desa yang apabila para pengurus Masjid nya tidak berada ditempat, maka kesulitan mencari imam maupun khatib saat salat Jumat.
Berawal dari keprihatinannya tersebut, Edi melakukan survei kelapangan, dan benar ia mendapati fakta masjid tersebut benar adanya.
Berdasar informasi dan data dilapangan tersebut, Edi lalu mengunjungi para Tokoh agama untuk mendiskusikan masalah itu, sehingga dari hasil diskusi itu ditetapkanlah program Satu Desa Satu Hafidz Qur’an.
Dirinya pun bangga dengan hasil tahun kedua berjalannya program Satu Desa Satu Hafidz Qur’an itu, menurutnya hal itu
membuktikan bahwa Kabupaten Kukar memiliki potensi yang cukup besar namun belum terkelola dan terfasilitasi dengan baik saja.
Bupati mengatakan, melalui visi misi Kukar Idaman (Inovatif, Daya Saing dan Mandiri), dirinya berupaya mewujudkan Kabupaten Kukar yang memiliki sumber daya manusia penerus pembangunan yang unggul, berakhlak mulia serta berdaya saing.
Lebih lanjut, dirinya meminta kepada para wisudawan dan wisudawati, setelah kembali ke desa masing-masing wajib untuk melaksanakan mengajar membaca Qur’an bagi warga desa ditempat tinggalnya, sehingga kedepannya terwujud konsep awal agar terbentuknya Rumah Tahfidz Quran di tiap desa.
Terkait harapannya tersebut, Edi minta kepada para orang tua dari wisudawan dan wisudawati yang hadir untuk mendukung program tersebut, menurutnya bisa dimulai dari membuka pembelajaran mengaji di rumah, namun bila bisa terhubung dengan takmir Masjid, maupun Musholla bisa dihubungkan sehingga kegiatan mengajar mengaji tersebut bisa dilakukan.
“Kepada para orang tua yang hadir kami mohon dukungannya, kawal dengan baik putra putri kita ini khususnya yang anaknya telah kami minta agar bisa didukung dalam mensukseskan program ini, saya telah menyampaikan surat resmi kepada para Camat, Kepala Desa dan Lurah agar nantinya kegiatan ini bisa diakomodir dan difasilitasi,” ucapnya.
Edi Damansyah mengatakan bahwa hasil dari program tersebut memiliki keberlanjutannya, dimana para alumnus yang memiliki kualifikasi tertentu yang telah ditetapkan oleh pengurus Satu Desa Satu Hafidz, bahwa kedepannya bisa melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi ilmu Al Qur’an.
“Ini sudah kami lakukan kerjasamanya dan sudah nota kesepahamannya, dan pembiayaannya jelas,” tegas Edi Damansyah.
Namun dirinya berharap, setelah selesai menempuh pendidikan di luar daerah, para wisudawan dan wisudawati tersebut kembali ke Kukar untuk mengabdikan dirinya, karena menurutnya program tersebut merupakan investasi jangka panjang Pemkab Kukar dalam mewujudkan sumber daya manusia Kukar yang unggul, berdaya saing dan berakhlak mulia.
Untuk diketahui, kegiatan yang tetap mengacu pada protokol kesehatan tersebut turut dihadiri diantaranya Assisten I Setkab Kukar Akhmad Taufik Hidayat, Kabag Kesra Setkab Kukar Mulyadi, Ketua Dewan Masjid Indonesia Kukar H Bisyron, serta para orang tua dari wisudawan dan wisudawati Tahfiz Qur’an yang hadir datang dari beberapa Kecamatan yang ada di Kukar.(Prokom07).