PEMERINTAH Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus melakukan terobosan dan inovasi pada sektor Pertanian dalam arti luas sesuai Visi Misi Kukar Idaman yakni pada misi ke-3. Memperkuat pembangunan ekonomi berbasis pertanian, pariwisata dan ekonomi kreatif. Salah satunya menyikapi luasan lahan pascatambang yang dapat dimanfaatkan sebagai lahan produktif melalui pendirian Akademi Vokasi Pertanian.
“Perlu paradigma baru dalam proses membangun. Jika sumber daya yang tak terbarukan itu habis, maka kita perlu menyiapkan sektor pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), yakni melalui pendidikan vokasi. Saya berharap para petani yang ada di Kukar terus semangat dalam melakukan terobosan baru melalui teknologi pertanian tepat guna,” kata Bupati Kukar Edi Damansyah belum lama ini saat menandatangani kesepakatan bersama (MoU) dengan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Tentang Pendirian Pusat Pendidikan Vokasi di Kukar.
Terobosa dan inovasi Bupati Kukar Edi Damansyah tersebut disambut baik oleh tim akademisi UMM Malang yang siap berkontribusi dan membantu Kabupaten Kutai Kartanegara dalam menjawab tantangan pascatambang.
“UMM Malang siap membantu pemkab Kutai Kartanegara dalam pendirian Akademi Pertanian Melenia (APM) Pada Lahan Pascatambang. Keberadaan akademi ini nantinya akan menjawab tantangan pascatambang secara berkelanjutan seperti tantangan sosial, ekonomi dan lingkungan,” kata Dr. Mariman Darto, SE M.,Si selaku Ketua UMM Kaltim saat presentasi pendirian akademi pertanian di Desa Mulawarman, Kecamatan Tenggarong Seberang, Sabtu 9 Oktober 2021.
Dielaskan Dr Mariman, selain tantangan sosial juga muncul dari tantangan ekonomi, dimana berkurangnya jumlah sumbangan sektor pertambangan pada PDRB dari 81,69 persen pada 2010 menjadi 64,91 persen pada 2018. Kemudian meningkatnya jumlah sumbangan sektor pertanian dari 6,42 persen pada 2010 menjadi 12,98 persen pada 2018. Pada tahun 2020 ditengah hambatan pandemi Covid-19, sektor pertanian masih tumbuh 0,2 persen, sedangkan sektor pertambangan terkontraksi 6,07 persen.
“Jadi, tantangan-tantangan tersebut kedepannya dapat diatasi dengan peningkatan kualitas SDM melalui pendirian akademi vokasi pertanian melenia. Tentu akademi ini juga siap menjawab tantangan pascatambang, seperti mencetak gerasi berkarekter, kompeten dan kompetitif, membuka lapangan kerja baru dengan mengoptimalkan potensi sektor pertanian dan pariwisata, membangun kegiatan masyarakat diberbagai sektor ramah lingkungan,” ujarnya.
Adapun rencana persiapan pembelajaran akan dimulai pada tahun 2022 dengan memanfaatkan gedung sementara Bandiklat Desa Bukit Raya Tenggarong Seberang, dengan mempersiapkan laboratorium paratikum dan penelitian sebagai pusat kajian dan penelitian pertanian pada lahan pascatambang, seperti labolaterium dasar meliputi Biologi, Fisika, Kimia, Fisiologi Tanaman Holtikultura dan dasar Ilmu Tanah.
Baca Juga:
Pemkab Kukar-DPRD Monitoring Rencana Pendirian Akademi Pertanian Melenia Pascatambang
Kemudian laboratorium Kultur Jaringan yakni kultur jaringan. Laboratorium produksi pertanian meliputi, kesuburan dan produksi pupuk organik, produksi hortikultura, teknologi budidaya tanaman buah, tanaman sayur, tanaman hias, tanaman obat, perlindungan tanaman, pertanian urban dan teknologi mesin pertanian.
“Selain itu ada juga laboratorium pengemasan dan pengolahan seperti pengemasan dan manajemen logistik. Pengolahan hasil holtikultura dan pengawasan mutu hingga laboratorium komputer sebagi praktision agriculture, hingga digital marketing,” Demikian jelas Dr Mariman. (Prokom10)