Dari Gamers, Naik Ring Sungguhan dan Berprestasi di Muaythai
Berjaya; salah satu pertandingan yang berhasil dimenangkan Mahdi (merah-merah) (doc.Mahdi)
KERAP pulang larut malam, jarang dirumah, karena keranjingan main game Poin Blank (PB) di warnet bersama dengan teman-temannya, begitulah kelakuan Mahdi dulu.
“Sampai-sampai di rumah hanya untuk mandi dan berganti pakaian lalu jalan lagi ke warnet, pulang pagi juga sering, asik sih waktu itu jadi gamers,” ujar pemuda kelahiran Kota Raja Tenggarong 15 April 1994 itu sambil tersenyum menggeleng-gelengkan kepalanya.
Namun, setelah lulus dari SMAN 2 Tenggarong beberapa tahun lalu, pemilik tinggi 168 cm itu mulai meninggalkan hobby gamers tersebut. Karena hingga kini anak bungsu dari 8 bersaudara itu sibuk menekuni olahraga beladiri di dunia nyata, yaitu mulai dari Wushu, Tinju hingga saat ini fokus di cabang olahraga Muaythai.
Berkat keseriusannya dalam olahraga bela diri tersebut, Mahdi berhasil mengoleksi belasan medali. Tahun 2013 menjadi tahun awal keran prestasinya terbuka hingga mengucurkan medali. Yakni medali emas yang diraihnya pada Kejuaraan Provinsi Wushu terbuka piala walikota Bontang di kelas 52 kg, dan tak lama setelah itu menyabet medali perak di ajang bergengsi Kejuaraan Nasional Wushu terbuka pada kelas 52 kg di Balikpapan.
Prestasinya berlanjut, tahun ini, dirinya dipanggil untuk mengikui seleksi pelatihan nasional (Pelatnas) di Bogor dalam waktu dekat guna memperkuat Timnas Indonesia pada cabang olaharaga Muaythai di ajang SEA Games ke 31 di Vietnam.
Bapak satu anak itu juga akan memperkuat Kalimantan Timur pada Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-XX Papua yang rencananya digelar pada Oktober 2021 mendatang.
Dia menceritakan bisa bergabung memperkuat Kaltim pada PON Papua itu, yakni dari hasil mengikuti Pra-PON pada 15-21 Desember 2019 di Cilangkap, Jakarta Timur, kala itu Mahdi berhasil meraih medali perak.
“Ya Alhamdulillah, itu prestasi yang saya ingat betul, kedepan target saya bisa meraih emas PON dan masuk Timnas SEA Games,” ujarnya.
Saat ditanya kunci suksesnya, Mahdi mengatakan tentunya berusaha dengan tekun berlatih, berdoa dan mengikuti nasehat orang tua, serta mendapat dukungan dari Pengkab Muaythai Kutai Timur dan Pengprov Muaythai Kalimantan Timur.
“Ya memang nasihat orang tua itu benar, lebih baik menekuni sesuatu yang positif. Selain itu dukungan dari Pengkab Muaythai Kutai Timur dan Pengprov Muaythai Kalimantan Timur yang selalu mensupport saya, Alhamdulillah saya bisa mengharumkan nama daerah, tentu dengan berusaha dan berdoa,” ungkap putra dari pasangan Aji Muhiddin (alm) dan ibu Syahrijat itu saat ditemui di kediaman sederhana orang tuanya di bilangan Kartini gang 2 Tenggarong, pekan tadi.
Mengenai alasannya menggeluti olahraga bela diri, ia mengungkapkan karena ingin menyalurkan bakat di ajang beladiri. Maklum saja, sejak SMP Mahdi kerap datang ke sasana tinju di Tenggarong untuk melihat atlet sedang berlatih dan akhirnya ia tak tahan untuk ikut juga berlatih.
“Itu awal saya senang dengan Wushu dan Tinju, akhirnya hingga sekarang menggeluti Muaythai. Keinginan saya kedepan tentunya terus berprestasi untuk daerah dan lebih penting lagi membahagiakan orang tua yang kini hanya ada Ibu saya,” demikain cita-cita Mahdi. (prokom04/hr)