Kerjasama Pemerintah, Masyarakat dan Dunia Usaha Makin Optimal
TENGGARONG – Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah mengatakan kerjasama pemerintah, masyarakat dan dunia usaha untuk menjaga keamanan, ketertiban dan kesiapsiagaan penanggulangan bencana semakin optimal.
“Keberhasilannya diukur melalui indikator, rasio penduduk terkena tindak pidana (Crime Rate) per 100.000 penduduk,” ujarnya saat menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Kukar Tahun Anggaran 2018 lalu.
Edi juga menyebutkan, angka kriminalitas di Kukar tahun 2018, jika dibandingkan dengan tahun 2017 terlihat menurun. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah kejahatan yang dilaporkan ke Polres Kukar. Tercatat jumlah peristiwa kejahatan yang dilaporkan sebanyak 488 kasus (tahun 2018).
“Rasio penduduk terkena tindak pidana (crime rate) sampai tahun 2018 sebanyak 77 per 100.000 penduduk,” sebutnya.
Adapun dari sisi Indeks Risiko Bencana (IRB), Edi menyebutkan bahwa pihaknya telah dilakukan berbagai upaya dalam menurunkan angka IRB tahun 2018, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
“Pada tahun 2018 capaian IRB sebesar 130, lebih rendah jika dibanding dengan target RPJMD sebesar 123 dengan tingkat capaian kinerjanya sebesar 94,61 persen,” jelasnya.
Kemudian Edi menyampaikan peningkatan tertib administrasi, seperti administrasi kependudukan masyarakat.
“Meningkatnya tertib administrasi kependudukan masyarakat dengan indikator cakupan e-KTP, maka dari target 93 persen, sampai saat ini penduduk kabupaten Kukar yang telah terekam dalam sistem KTP-e sebanyak 457,025 orang atau 95,95 persen dari jumlah penduduk yang wajib ber KTP-el sebagai kebutuhan dasar masyarakat yang dipersyaratkan dalam hal ini yang berhubungan dengan kesehatan, pendidikan, hukum, imigrasi dan perbankan,” kata Edi.
Menurut Edi, optimalnya pengendalian penduduk dan pelayanan keluarga berencana tumbuh seimbang, berkualitas dan berdaya saing, maka perlu adanya pengendalian penduduk dan keluarga berencana.
“Hal tersebut diukur dengan indikator persentase peserta KB (Keluarga Berencana) aktif yang ditargetkan sebesar 73,90 persen, ternyata baru mencapai 73,29 persen, mengalami peningkatan dibanding tahun 2017 yang mencapai 72,64 persen,” uarnya. (prokom01)*