Pemkab Genjot dan Intervensi Hilirisasi Pertanian Hingga Pemasarannya!
TENGGARONG – Upaya keras tengah dilakukan pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dalam mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan berbahagia salah satunya melalui intervensi mulai dari hulu samapai dengan hilir termasuk pemasaran produksi hasil pertanian dapat terwujud.
“Fakus saya dalam penanganan masalah pertanian harus tertangani secara merata di Kabupaten Kutai Kartanegara, demi mewujudkan Kukar sebagai lumbung pangan Kalimantan Timur bahwa sebagai mitra dari Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara,” kata bupati Kukar Edi Damansyah dalam dialognya bersama para petani di Bukit Pariaman, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kamis (24/8/2023).
Bahkan ditegaskan Edi Damansyah program proritas pertanian tersebut telah menggandeng semua unsur pemang kepentingan (Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Kaltim, Pemerintah Kecamatan, Pemerintah Desa, dunia usaha (swasta), perguruan tinggi dan masyarakat utamanya petani/nelayan) akan melakukan intervensi mulai dari hulu sampai dengan hilir termasuk pemasaran.
“Kegiatan prioritas dalam program tersebut, antara lain, pembangunan 120 unit embung skala kecil; pembangunan/perbaikan 120 KM jalan usaha tani/jalan produksi; pembentukan unit usaha pertanian pada Perusda; mendorong pembentukan unit usaha pertanian pada BUM Desa termasuk Koperasi Petani (Badan Usaha Milik Petani); peningkatan areal tanam jagung seluas 30.000 hektar; fasilitasi sarana/prasarana bagi 25.000 nelayan/ pembudidaya perikanan dan
pembangunan sentra Industri Kecil Menengah (IKM),” ujarnya.
“Alhamdulillah berdasarkan Data BPS Kaltim Tahun 2021, sampai saat ini Kutai Kartanegara masih menjadi penyumbang padi (beras) terbesar di wilayah Provinsi Kalimantan Timur (lebih dari 45,39%),” katanya.
Tentu tambah Edi Damansyah semua langkah dan strategi yang dilakukan dengan dukungan semua pihak.
“Saya berharap akan tetap menjadikan Kabupaten Kutai Kartanegara sebagai lumbung pangan di Provinsi Kalimantan Timur. Terlebih dengan penetapan Provinsi Kalimantan Timur sebagai Ibu Kota Negara (IKN), yang tentunya kebutuhan akan pangan akan meningkat sangat besar dengan adanya penambahan penduduk dari luar wilayah Provinsi Kalimantan Timur sekitar 4-5 juta orang,” harapnya. (prokom10)