Staf Ahli Bupati Me-Launching Proyek Perubahan Pembangunan Sentra Industri Kecil-Menengah Rumput Laut Muara Badak
TENGGARONG – Staf Ahli Bupati Kukar Bidang Pemerintahan dan Kesra Didi Ramyadi me-launching proyek perubahan pembangunan sentra industri kecil dan menengah rumput laut di Café Jodoh Desa Muara Badak Kecamatan Muara Badak, Sabtu ( 30/9 ).
Kegiatan ini merupakan Proper dari Kepala Dinas Perindag Kukar berjudul “Pembangunan sentra industri kecil dan menengah rumput laut”, yang dibuat sebagai laporan implementasi aksi perubahan dalam rangka mengikuti Paelatihan Kepemimpinan Nasional II Angkatan XII Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah Tahun 2023.
Hadir dalam acara tersebut Camat Muara Badak Arpan beserta unsur Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan, PT. Pertamina Hulu Sangasanga, Angkatan Laut Muara Badak, Kabag Administrasi Pembangunan Setkab Kukar Etty Sumarni, perwakilan BPKAD, dinas instansi terkait, para kepala desa dan kelompok tani nelayan Se Kecamatan Muara Badak.
Bupati Kukar dalam pesan tertulisnya yang dibacakan Didi Ramyadi mengatakan, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara menyambut baik dan mengapresiasi laporan implementasi proyek perubahan yang telah dibuat oleh Kepala Dinas Perindag Kukar, karena jika kemudian apa yang digagas dalam laporan ini bisa terimplementasikan dengan baik, maka target RPJMD Kabupaten Kutai Kartanegara 2021-2026, untuk menyiapkan hilirisasi bagi petani rumput laut dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan, jelasnya.
Didi Ramyadi juga mengatakan bahwa KUKAR IDAMAN adalah satu mainstream pembangunan yang mengoptimalkan seluruh potensi daerah. Saat ini Pemkab Kutai Kartanegara terus berupaya meningkatkan kinerja terhadap pertumbuhan ekonomi Kutai Kartanegara. Sesuai data statistic sector industry pengolahan berperan 4,49 persen terhadap perekonomian Kutai Kartanegara.
Kutai Kartanegara berpotensi besar dalam upaya peningkatan nilai tambah komoditas rumput laut melalui hilirisasi industri. Sebab, rumput laut merupakan salah satu komoditas yang berpeluang dikembangkan, karena ketersediaannya masih cukup besar dan mampu menggerakkan sector ekonomi di wilayah pesisir.
Kebijakan hilirisasi industry rumput laut akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir terutama bagi nelayan budidaya dan petani rumput laut.
Bahkan industry berbasis agro ini mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarkat, dan dapat memberikan kontribusi bagi perekonomian Kutai Kartanegara. Untuk itu.
Bupati berharap laporan implementasi aksi perubahan yang disusun oleh Kepala Dinas Perindag ini, dapat menjadi jawaban bahkan solusi yang efektif dan efisien yang akan menyelesaikan permasalahan ketidak terpaduan pembangunan pada beberapa sektor lainnya.
Sementera itu Camat Muara Badak Arpan menyambut baik dan mengapresiasi apa program perubahan ini apalagi Kecamatan Muara Badak, sebagai salah satu daerah yang menjadi penghasil rumput laut, dengan budidaya gracilaria dilakukan di tambak serta air payau. Sentra produksi rumput laut di kecamatan yang sudah berproduksi ada di 3 desa yaitu Desa Muara Badak Ulu, Desa Salo Palai, dan Desa Saliki, luas daerah yang ideal di Kecamatan Muara Badak ada sekitar 4000 hektar, dengan jumlah produksi ada sekitar 1200 hektar yg tersebar di ke 3 desa tersebut.
Produksi rumput laut di Muara Badak saat ini mencapai sekitar 400 ton perbulan dan jika lahan 4000 hektar itu dimaksimalkan untuk budidaya rumput laut maka kecamatan Muara Badak bisa memproduksi rumput laut kering diatas 1000 ton perbulan, jelas Arpan.
“Pihak Kecamatan Muara Badak sangat mendukung kegiatan Launching Proyek Perubahan Pembangunan Sentra Industri Kecil dan Menegah Rumput Laut “MANTRA TRICILNENGAH LARUT” di Kecamatan Muara Badak ini,semoga kesejahteraan para petani rumput laut lebih meningkat dan pembangunan pabrik pengolahannya segera terlaksana,” harap Arpan. ( Prokom 03 )