Temui Nelayan, Rendi Berharap Potensi Perikanan Dikelola Dengan Baik
TENGGARONG – Guna memastikan mengetahui kebutuhan nelayan di Kuala Samboja dan daerah lainnya di Kutai Kartanegara (Kukar), Wakil Bupati Kukar H Rendi Solihin bersama Sekretaris Dinas Perikanan dan Kelautan Muslik dan Camat Samboja Ahmad Nurkholis, melakukan dialog dengan para nelayan, berlangsung diPantai Kaltim Park Samboja, Kamis (4/3/21).
Dalam dialog tersebut Rendi ingin mendengar langsung apa saja permasalahan yang dihadapi para nelayan dan bisa dapat mencari solusi guna mendapat fasilitas dari Dinas terkait.
“Kami ingin mendengar apa saja kira – kira keinginan para nelayan untuk memudahkan mereka dalam pekerjaannya, dan kami akan menampung proposal maupun usulan lainnya ini sesuai dengan visi misi program kerja Bupati dan Wakil Bupati Kukar terkait dengan nelayan produktif memberikan bantuan 25ribu nelayan untuk Pembudidaya dan penangkap ikan,”ungkapnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan dari adanya masukan dari nelayan tersebut akan segera dimasukan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kukar melalui dinas terkait untuk mengumpulkan, semua datanya dalam 7 hari kedepan dengan menyelaraskan visi misi dalam RPJMD Kukar 2021 – 2024. “Kedepan potensi perikanan Kukar bisa dikelola dengan baik, nelayan terus sejahtera dan daerah sendiri mendapatkan pendapatan asli dari potensi tersebut. Tentu masih banyak sekali hal yang diperlukan oleh nelayan seperti alat tangkap ikan tempat pemasaran, tempat pendaratan ikan dan lain sebagainya,” kata Rendi.
Dalam penjelasan Muslik, terkait dengan visi dan misi Bupati dan wakil Bupati Kukar yaitu masyarakat Kukar sejahtera dan berbahagia dengan salah satu program membangun pertanian berbasis kawasan.
“Dimana ada 4 program yang didorong yaitu, pertama nelayanku hebat meliputi wilayah pesisir, kedua ikanku lestari, ketiga kemandirian benih budidaya dan keempat rumput laut bersinar, dengan demikian peningkatan tenaga penangkap ikan diperlukan fasilitas penunjang seperti pelabuhan, pelelangan, dan lain sebagainya,” katanya.
Kedepannya dikatakannya anggaran dari Provinsi didorong untuk nelayan, karena ada keterbatasan pihak Dinas Perikanan dan Kelautan Kukar dalam hal pengadaan alat tangkap ikan dan pelabuhan. Dari semua permasalahan yang diungkapkan para nelayan pihaknya akan menampung dan akan dijadikan data dalam penyesuaian program yang telah ada sehingga apa yang menjadi harapan bersama bisa dijalankan sesuai dengan tujuan. (prokom06)