Kadis Kesehatan Sampaikan Strategi Atasi Stunting
TENGGARONG – Ada beberapa pilar nasional untuk percepatan penurunan stunting yaitu, komitmen dan visi kepemimpinan, kampanye nasional dan komunikasi perubahan perilaku, konvergensi program pusat, daerah dan desa, ketahanan pangan dan gizi, serta pemantauan dan evaluasi.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Kutai Kartanegara (Kukar) dr Martina Yulianti saat menyampaikan materi dalam acara pertemuan diseminasi strategi Komunikasi Perubahan Perilaku (KPP) pencegahan stunting di Kukar yang berlangsung secara offline dan virtual di ruang rapat Bappeda Kukar di Tenggarong, Selasa ( 7/9 ), yang diikuti Yayasan Cipta Jakarta, Tanoto Foundation, Koordinator Kementrian Kesehatan RI, Menteri Komunikasi dan Informatika serta sejumlah OPD terkait lainnya.
Martina Yulianti kemudian mengatakan, tujuan acara itu dalam rangka meningkatkan kesadaran publik dan perubahan perilaku masyarakat untuk mencegah stunting. Sedangkan Tujuan umum strategi komunikasi perubahan perilaku dalam percepatan pencegahan stunting di Kukar yaitu meningkatkan kesadaran publik dan mengubah perilaku kunci yang berpengaruh pada faktor resiko stunting, melalui strategi komunikasi perubahan perilaku.
Adapun tujuan khusus dan target indikator diantaranya yaitu terlaksananya peningkatan kapasitas komunikasi antar pribadi bagi tenaga kesehatan, ( utamanya bidan, perawat, petugas gizi, petugas promosi kesehatan, petugas sanitasi ) di Puskesmas. Kemudian, terlaksananya peningkatan kapasitas komunikasi antar pribadi bagi tenaga Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB), tenaga penyuluh pertanian, perkebunan dan perikanan di Kecamatan, desa dan kelurahan.
Adapun landasan strategi yang dilakukan yaitu, kampanye perubahan perilaku bagi masyarakat umum yang konsisten dan berkelanjutan, komunikasi antar pribadi sesuai konteks sasaran, advokasi berkelanjutan kepada pengambil keputusan dan lintas sektor terkait dan pengembangan kapasitas pengelola program. Strategi KPP yaitu meliputi analisis situasi, menentukan kelompok sasaran, menyusun struktur dan dimensi pesan kunci, mengembangkan pendekatan komunikasi, mengelola saluran komunikasi serta mendesain materi komunikasi.
Sedangkan rencana aksi yang akan dilakukan oleh Dinas kesehatan bersama OPD terkait yaitu Advokasi, mobilisasi sosial, kampanye publik dan komunikasi perubahan perilaku melalui komunikasi antar pribadi. Adapun kelompok sasasaran yaitu OPD terkait, tenaga kesehatan dan petugas KB, kader kesehatan dan kader masyarakat lainnya serta sasaran ibu hamil, ibu menyusui, wanita usia subur dan remaja.
Dalam pertemuan tersebut Martina juga menjelaskan tentang draf strategi komunikasi perubahan perilaku dalam percepatan pencegahan stunting di Kukar.Tujuan umum strategi komunikasi perubahan perilaku dalam percepatan pencegahan stunting di Kukar yaitu meningkatkan kesadaran publik dan mengubah perilaku kunci yang berpengaruh pada faktor resiko stunting, melalui komunikasi perubahan perilaku.
Martina menyebutkan perilaku kunci rumah tangga yang masih bermasalah diantaranya yaitu, orang tua cenderung terlambat mengenalkan protein hewani pada makanan balita, memberikan cemilan / jajanan yang kosong gizi pada anak. Jajanan / snack yang berasa gurih dan manis mengandung karbohidrat dan penguat rasa buatan, orang tua tidak membawa anak ke Posyandu setelah lulus imunisasi , rendahnya dukungan keluarga (ayah, nenek dan anggota keluarga lain) dalam keberhasilan menyusui secara ekslusif maupun imunisasi dasar lengkap, serta keterbatasan pengetahuan orang tua dan keluarga dalam perilaku pemberian makanan pada bayi dan anak (PMBA).
“Jadi kebiasaan tersebut harus diubah, dan keluarga hendaknya memberikan makanan yang sehat dan seimbang,” demikian ujarnya. (Prokom03)