SPNF SKB Muara Jawa Sukses Gelar Ujian Pendidikan Kesetaraan Paket C
TENGGARONG – Meski ditengah pandemi Covid-19, terobosan dan inovasi terus dilakukan Satuan Pendidikan Non Formal (SPNF) Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Muara Jawa dengan mengedepankan akses layanan pembelajaran bagi warga belajar kesetaraan, hingga menggelar Ujian Pendidikan Kesetaraan Paket C dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (Prokes).
“Alhamdulillah, sebanyak 45 peserta warga belajar paket C dari berbagai kalangan masyarakat turut mengikuti UPK di SPNF SKB Muara Jawa,” kata Kepala SPNF SKB Muara Jawa Bukhori, Rabu (7/4/2021).
Menurut Bukhori, Selain mengikuti UPK di SPNF SKB juga diberikan kesempatan kepada peserta kesetaraan mengikuti ujian secara daring.
“Artinya, peserta yang jarak rumahnya jauh dari SPNF SKB Muara Jawa dapat mengerjakan soal dari rumah atau tempat bekerjanya masing-masing,” ujar Bukhori.
Dikatakan Bukhori, ada salah satu peserta yakni M. Saddam berasal dari Tabang, wilayah Kecamatan paling jauh di Kutai Kartanegara, rela mengikuti UPK, dikarenakan jaringan internet diwilayahnya tidak normal.
“Ini, patut kita apresiasi kegigihannya dalam mengikuti UPK, dimana jarak tempuh yang dia lalui dari Kecamatan Tabang hingga ke Muara Jawa sekitar 16 jam. Semoga hasil UPK semua warga belajar memuaskan,” katanya.
SPNF SKB merupakan salah satu bagian terpenting dalam dunia pendidikan dan keberadaannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
“SPNF-SKB ini, salah satu lembaga instalasi pendidikan nonformal di Kabupaten Kukar, menjadi sebuah modal berharga bagi masyarakat sebagai solusi dalam mengatasi anak putus sekolah atau memperkecil angka anak putus sekolah. Kedepannya kita terus dorong agar masyarakat banyak menuntut ilmu dan ketrampilan sehingga dapat mengangkat derajat menuju sejahtera,” ujarnya.
Ditambahkan dia, terbukanya segala akses dan peluang mengangkat kecerdasan masyarat melalui pembekalan keterampilan dan lain, mengarah kepada kreatifitas menciptakan usaha dan serta lapangan pekerjaan secara mandiri.
“Tantangan SPNF SKB kedepannya juga harus mampu mengimbangi globalisasi digital, salah satunya memberikan keterampilan dan kreatifitas bagi semua peserta kesetaraan, menjadi modal penting dalam membangkitkan ekonomi kerakyatan dimasa mendatang,” harapnya. (prokom10)