TP PKK dan Majelis Aswaja Kukar Gelar Pelatihan Fardu Kifayah di Tabang
Tenggarong – Dalam Rangka melaksanakan program kegiatan pembinaan kerohanian, Tim Penggerak PKK Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) bersama Majelis Ta’lim Ahlussunnah Waljamaah (Aswaja) mengadakan Pelatihan Fardu Kifayah di Masjid Al Muallaf Sungai Lunuk Desa Muara Tiq Kecamatan Tabang, Selasa (19/10)
Pembinaan dan pelatihan tersebut diikuti oleh 15 orang , dimaksudkan untuk memberikan bekal pengetahuan serta pengalaman kepada masyarakat maupun tokoh agama mengenai tata cara memandikan, mengkafani serta mensalatkan jenazah, yang kemudian diikuti dengan praktek yang dilaksanakan dengan penuh perhatian dan semangat oleh para peserta.
Dalam Sambutannya Ketua TP PKK Kabupaten Kukar Maslianawati Edi Damansyah mengatakan, program itu merupakan salah satu dari beberapa program kegiatan TP PKK Kabupaten Kukar dalam pembinaan dan meningkatkan nilai-nilai keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa
“Pelatihan ini merupakan pembekalan bagi warga maupun Tokoh Agama, agar dapat berperan aktif ditengah masyarakat untuk melakukan fardhu kifayah dengan baik dan benar secara ajaran agama Islam ” ujarnya.
Lebih lanjut Maslianawati juga mengatakan, kemampuan untuk mengurus jenazah merupakan salah satu kewajiban umat Islam. Namun, masih banyak ketidaktahuan atau kemampuan masyarakat melakukkannya dengan baik, maka untuk melakukan kewajiban tersebut diperlukan pengetahuan dan pemahaman secarah utuh.
Tambah Maslianawati, di era digital saat ini, kegiatan pembinaan dan pelatihan terhadap mengurus mayit ini penting dilakukan, sebab saat ini masih banyak masyarakat khususnya generasi muda yang belum sadar pentingnya keterampilan dalam mengurus jenazah.
“Kami berharap para peserta dapat menyerap ilmu yang diberikan, sehingga nantinya ilmu tersebut dapat diterapkan dalam pengurusan jenazah di masyarakat, terutama di lingkungan keluarga,” harapnya.
Sementara itu Sekcam Tabang mengatakan sangat mengapresiasi kegiatan pembinaan dan pelatihan yang digelar, tentunya dengan pelatihan ini dapat menambah ilmu dan lebih mengerti tata cara mengurus mayit sebagaimana syariat Islam dalam mempraktekkan di kehidupan bermasyarakat.
“Semoga dengan kegiatan ini, kita semua akan mengingat kematian, dan kita akan menjadi manusia yang mawas diri serta tidak lalai sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur’an,” ujarnya (Prokom 09)