Fokus Pertanian, Pemkab Kukar Ingin Sorgum Dikembangkan Pada Lahan Pascatambang
Tenggarong – Plt Asisten III Bidang Umum Sukotjo menghadiri pembukaan Expose Integrasi Tanaman Pangan dan Ternak Sapi dengan tema “Integrasi Sorgum-Ternak Sapi Mendukung Ketahanan Pangan dan Pertanian Berkelanjutan di Kaltim”, di Desa Bukit Raya Kecamatan Samboja, Senin (17/10/2021).
Saat menyampaikan sambutan Bupati Kukar Edi Damansyah, Sukotjo mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Kementerian Pertanian khususnya Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kaltim dan Pemprov Kaltim, atas dukungan dan kerjasamadalam mendukung prioritas pembangunan daerah, khususnya terkait dengan pembangunan pertanian dalam arti luas di Kukar.
Kemudian disampaikannya, pada 19 April 2021 Pemkab Kukar telah menandatangani naskah kerjasama dengan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian RI, dengan tujuan utama adalah mendorong percepatan pembangunan pertanian dalam arti luas, melalui penelitian dan pengembangan pertanian guna mewujudkan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani di Kukar. Program pembangunan pertanian dalam arti luas merupakan Program Prioritas Pembangunan Kukar 2021-2026 yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
“Ini merupakan bagian dari strategi pembangunan ekonomi Kukar dengan melakukan transformasi ekonomi yang bertumpu pada sektor pertambangan dan migas (Unrenewable Resources) ke sektor ekonomi yang terbarukan (Renewable Resources),” ujarnya.
Selanjutnya, terkait dengan komitmen Pemkab Kukar terhadap pembangunan pertanian dalam arti luas, dia menyampaikan Pemkab Kukar akan fokus dan sungguh-sungguh dalam mengawal kebijakan pembangunan pertanian di Kukar.
Dalam visi dan misi, Kukar Idaman (Inovatif, Daya Saing dan Mandiri). Salah satu fokusnya adalah pertanian dalam arti luas melalui program pembangunan pertanian dalam arti luas berbasis kawasan dan program hilirisasi produk pertanian.
Dalam kedua program proritas tersebut, Pemkab Kukar dengan dukungan seluruh pemangku kepentingan (Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Kaltim, Pemerintah Kecamatan, Pemerintah Desa, dunia usaha (swasta), perguruan tinggi dan masyarakat utamanya petani/nelayan) akan melakukan intervensi mulai dari hulu sampai dengan hilir termasuk pemasaran.
Kegiatan-kegiatan prioritas dalam program tersebut, antara lain, Pembangunan 120 unit embung skala kecil, Pembangunan/perbaikan 120 KM jalan usaha tani/jalan produksi, Pembentukan unit usaha pertanian pada Perusda, Mendorong pembentukan unit usaha pertanian pada BUM Desa termasuk Koperasi Petani (Badan Usaha Milik Petani), Peningkatan areal tanam jagung seluas 30.000 hektar, Fasilitasi sarana/prasarana bagi 25.000 nelayan/ pembudidaya perikanan, dan Pembangunan sentra Industri Kecil Menengah (IKM).
Lebih lanjut, Sukotjo mengatakan terkait dengan program integrasi sorgum – ternak sapi dalam mendukung ketahanan pangan dan pertanian berkelanjutan di Kaltim, pada prinsipnya Pemkab Kukar sangat mendukung program tersebut, namun demikian tentunya perlu ada sosialisasi dan pendampingan yang terus menerus kepada petani serta utamanya terkait dengan pemanfaatan (pengolahan) dan aspek pemasarannya.
Beberapa informasi, tanaman sorgum selain dapat dijadikan sebagai pangan alternatif, niranya (cairan gula dari batang) juga dapat diolah sebagai gula dengan kualitas baik dan memiliki harga tinggi di pasaran.
Termasuk batang dan daunnya dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak. Bahkan ada varietas sorgum yang dapat ditanam cukup satu kali namun dapat dipanen sampai tujuh kali (Varietas Ratum 7). Selain itu, menurut informasi bahwa BPTP Balitbangtan Kaltim juga telah melakukan pengujian penanaman sorghum di lahan bekas tambang batubara dan memberikan hasil yang cukup bagus.
“Harapan kami ke depan, tanaman sorgum dapat dijadikan salah satu jenis tanaman yang dikembangkan pada lahan-lahan pascatambang batubara di Kukar. Untuk pemanfaatan lahan pascatambang batubara,” harapnya.
Saat ini Pemkab Kukar mendorong agar lahan-lahan pascatambang nantinya menjadi lahan produktif utamanya untuk pertanian dan pariwisata termasuk untuk sumber air. Kukar rencana dijadikan, Pilot Project oleh Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) dalam pengelolaan lahan pascatambang untuk mendorong perekonomian yang berkelanjutan.
Kegiatan itu dihadiri, Kepala Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BBPPTP) Bogor, Dr. Ir Fery Fahruddin Munir, M.Sc, Kepala BPTP Balitbangtan Kaltim, Dr. Fausiah T. Ladja, SP.,M.Si, Direktur Politeknik Pertanian Samarinda, Hamka, S.TP., M.P, Camat Samboja Burhanuddin, Kades Bukit Raya Wangsit. Serta para Penyuluh Pertanian Lapangan(PPL) dan kelompok tani di wilayah Samboja, yang dibuka oleh Kepala BBPPTP Bogor, Fery Fahruddin Munir mewakili Kepala Badan Litbang Pertanian Kementerian Pertanian RI. (prokom05).