Pemkab Kukar Ingin Kolaborasi Dalam Peningkatan Teknologi Informasi Dioptimalkan
Tenggarong – Tidak ada satupun program di era saat ini yang dapat berjalan dengan baik tanpa sinergi dan kolaborasi, termasuk dalam hal Teknologi Infirmasi yang harus dioptimalkan.
“Ini adalah momentum kita untuk membangun sebuah kesepahaman bersama, yang diikuti dengan rencana dan tindakan nyata sesuai dengan kapasitas dan kewenangan yang kita miliki,” ujar Asisten III Bidang Administrasi Umum dan Keuangan Setkab Kukar Totok Heru Subroto saat membacakan sambuta Bupati Edi Damansyah pada acara Focus Group Discussion (FGD) se-Kaltim dengan tema “Konsolidasi dan sinergitas dalam penyelenggaraan Kemitraan dengan pemangku kepentingan antar Kabupaten/Kota di Kaltim”, di Hotel Grand Fatma Tenggarong, Selasa (12/7).
Oleh karenanya, Bupati meminta untuk mengoptimalkan kegiatan itu dengan sebaik-baiknya, gunakan konsep adopsi, replikasi dan -praktek baik dan sukses yang telah dilakukan dalam suatu jejaring kemitraan yang efektif, dalam suasana yang kondusif dan produktif.
Dilanjutkannya, dalam perspektif pembangunan daerah, strategi dan arah kebijakan pembangunan pada hakikatnya adalah jawaban atas permasalahan dan potensi yang dimiliki. Kukar dengan luas wilayah sebesar 27.263 km², dengan distribusi penduduk yang terkonsentrasi pada wilayah tertentu, serta terdapat beberapa wilayah permukiman yang tidak dapat diakses oleh jalan darat serta diperparah dengan kondisi infrastruktur dasar yang tertinggal dari daerah sekitarnya, maka Pemkab Kukar memahami bahwa pembangunan akan berjalan lambat jika seluruh kekuatan yang dimiliki tidak dapat dioptimalkan secara terstruktur, holistik dan gradual.
“Salah satu point strategis yang harus kita optimalkan adalah pesatnya perkembangan teknologi informasi, Pemkab Kukar menangkap hal ini harus dioptimalkan dalam mengatasi kendala aksesibilitas yang dialami,” ujarnya.
Untuk itu, Pemkab Kukar dalam RPJMD 2021-2026, kukar berkomitmen agar semua daerah terjangkau akses komunikasi atau ”Kukar Tanpa Blank Spot” khususnya pada daerah-daerah permukiman, pusat pelayanan ekonomi dan pemerintahan desa, hal ini diikuti pula dengan penguatan kecamatan sebagai pusat data dan informasi, yang dapat memberikan pelayanan data secara terintegrasi dalam sistem pemerintahan yang saling terkait.
Seiring dengan hal tersebut, sebutnya, kebijakan-kebijakan terkait peningkatan kualitas layanan informasi merupakan trigger atau pematik perwujudan misi KUKAR IDAMAN yang kedua, yaitu pembangunan sumber daya manusia yang berakhlak mulia, unggul dan berbudaya, yakni dengan melalui kemudahan mendapat informasi, yang selanjutnya merubah informasi tersebut menjadi ilmu pengetahuan, yang diikuti dengan karya dalam proses peningkatan taraf hidup masyarakat yang lebih baik.
Sementara, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kaltim Muhammad Faisal berharap melalui kegiatan ini dapat dijadikan momentum yang sangat baik dalam rangka menyatukan langkah serta meningkatkan kerjasama kemitraan dengan pemangku kepentingan dalam pelaksanaan diseminasi informasi publik.
“Kami terus akan melakukan pembinaan untuk hal-hal yang kurang di Kab/Kota. Karena justru dari kekurangan itu, mungkin ada hal-hal yang bisa didukung dari Provinsi agar percepatan transformasi digital di Kaltim bisa lebih cepat,” harapnya.
Kegiatan itu diikuti 50 peserta yang berasal dari Kabupaten/Kota di Kaltim, sebanyak 35 orang dan perwakilan Komunitas Informasi Masyarakat (KIM)m dari Kukar 15 orang sekaligus diikuti peserta online melalui zoom meeting.
Acara ditandai juga dengan pengukuhan pengurus Komunitas KIM Kukar Priode 2022 oleh kepala Diskominfo Dafip Hariyanto. (prokom03)