Seleksi CPNS dan PPPK Untuk Isi Kekurangan Nakes, dan Guru
Tenggarong – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), melakukan seleksi atau tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Pelaksanaan tes dibuka sekaligus ditinjau oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Kukar H. Sunggono , didampingi kabag Prokom Ismed, Kabid Penerimaan Pegawai Iriansyah, dan kabid Penilaian Kinerja Aparatur dan Penghargaan Achmad Jais di gedung SMP Negeri I Tenggarong, Jumat, (24/9).
Sunggono mengatakan, memang Kukar memiliki jumlah pegawai yang cukup banyak, namun berdasarkan hasil identifikasi dari BKPSDM dan bagian Organisasi ketika melakukan penyetaraan jabatan ternyata masih banyak kekurangan pegawai terutama untuk tenaga kesehatan (nakes) dan pendidikan.
Oleh karena itu adanya surat dari Badan Administrasi Kepegawaian Negara (BAKN) yang disampaikan terkait kebutuhan pegawai, itulah yang menjadi acuan untuk melakukan seleksi ini.
“Sebanyak 1.201 peserta yang akan mengikuti test beberapa hari kedepan, mereka terdiri dari, PPPK, tenaga kesehatan, dan tenaga pendidikan atau guru,” ujar Sunggono yang juga sebagai ketua panitia seleksi.
Terkait penempatan dijelaskan Sunggono sudah by name by address, dalam artian test sudah langsung menentukan dimana akan ditempatkan.
“Jadi mereka ini nantinya ditempatkan di sekolah mana, di fasilitas kesehatan mana, itu sudah ditentukan, mereka ikut test ini sudah menyasar ke wilayah kerja yang akan ditempati, jadi ketika lulus maka dia akan ditempatkan sesuai rencana penempatan sesuai pilihannya,” ujarnya.
Sunggono berharap semua peserta dapat mengikuti test dengan baik dan mematuhi semua ketentuan yang sudah ditetapkan panitia, serta tidak terpengaruh hal – hal yang tidak benar.
“Tidak ada campur tangan kami dari pemerintah maupun panitia untuk kelulusan kalian, nasib kalian lulus tidaknya tergantung kemampuan mengerjakan materi test, jangan terpengaruh oleh hal – hal lain yang mengganggu dalam mengerjakan soal,” pesan Sunggono.
Untuk diketahui pelaksanaan test menerapkan protokol kesehatan yang ketat, setiap peserta sebelum masuk ruangan diperiksa prokesnya, dari cek suhu badan, penyemprotan disinfektan dan pemakaian masker menjadi syarat wajib. (Prokom01).